12 Rabiul Awal merupakan perayaan Maulid Nabi Muhamad S.A.W yang harusnya dirayakan dengan kegiatan religius dan tentunya bersifat keagamaan. hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di kampung (Lingkungan) tempat tinggal saya. memang pada masjid kami sudah dilaksanakam kegiatan yang bersifat keagamaan, tentunya sudah sesuai dengan tradisi maulidan jaman lampau. namun diluar itu perayaan maulid yang dilaksanakan oleh para pemuda (nggak semuanya sih) sangat bertolak belakang dengan semangat Maulid nabi. perayaan ini berbentuk arak arakan (dikampung saya namanya Peraje) berbentuk replika motor, mobil, binatang dll. sampai sini belum ada yang aneh kan dengan tulisan saya, baiklah, arak-arakan itu disertai dengan acara mabuk-mabukan, joget-jogetan (katanya sih JBL Party...bullshit) dan yang paling parah semua orang dari semua umur ikut joget-jogetan gak jelas (seperti acara TV dahsyat) mulai dari anak kecil belum sekolah sampai nenek-nenek yang disentuh dikit bisa rubuh. absurd kah ? menurut saya benar-benar absurd, bayangin aja , ini konsep acaranya maulidan namun acaranya mabuk mabukan, joget jogetan dijalan raya, perempuan-perempuan yang berjoget dengan pakaian seksi seksi, dan yang parah bahkan anak anak usia sekolah SD dan SMP berpakaian ala tante tante versi cabe cabean. dan yang aneh juga dari hasil pemantauan saya ternyata banyak yang ikut acara ini ternyata hampir 50% bukan warga kampung saya. tapi mau gak mau yg dipersalahkan tetap kampung saya karena kampung saya merupakan pelopor acaranya.
malukah saya sebagai warga kampung ini ? Sangat malu. saya tidak bisa jawab ketika teman teman saya bertanya "kok perayaan maulid nabi disini kayak gini ?" "maulid dirumahmu kok aneh betul?" "kenapa kamu gak ikut joget jogetan?". ketika saya bertanya kepada teman-teman saya yang ikut mabuk mabukan dan berjoget gak jelas ini mereka menjawab "ini kan tradisi broo !". Tradisi apaan ? what the fuck about tradition. tradisi yang gimana yg dimaksud ?? mabuk mabukan itu tradisi ?? joget-jogetan itu tradisi ? anak kecil diajak mabuk mabukan itu tradisi ?? otak luuu dimana coooy !!. Perayaan maulid nabi dimasjid itu lah yang bisa saya kategorikan sebagai tradisi, yang lainnya itu bullshit. coba pikir yang jelek disini adalah bukan nama kampung, tapi nama kelurahan, kalian tau gak satu kelurahan di tempat saya tinggal mempunyai 13 kampung/lingkungan. 13 lingkungan/kampung itu juga kena imbas oleh acara kampung saya.

Jujur saya dulu pernah beberapa kali ikut dalam acara ini, bahkan sering mabuk mabukan juga (tapi gak sering sering banget sih) , maklum aja dulu ketika SMP atau SMA pemikiran masih labil, jiwa pemberontak, masih mencari jati diri. ketika teman ngajakin saya mengiyakan aja, maklum demi menjaga rasa persahabatan, karena nyari teman itu susah. akan tetapi seiring berjalannnya waktu, namanya juga manusia saya berpikir lebih jernih, bisa ngebedain yang mana yang salah dan mana yang benar, maklum saya berpendidikan juga coy, saya S.H (sarjana hukum) loooh... hahaha (gak penting). karena dasar pendidikan itu jadi memicu kita untuk berpikir dari sudut pandang yang lebih intelektual. hasilnya, inilah seperti yang kalian lihat di tulisan ini. saya tidak setuju dengan acara praje mabok ini.
Lalu apa upaya dari aparat pemerintah dan aparat desa terkait masalah ini ?? mereka tidak bisa berbuat banyak karena penggemar acara gak jelas ini merupakan mayoritas di kampung ini. sempat ada pelaksanaan rapat dengar pendapat dimasjid untuk menentukan apakah perayaan arak-arakan ini akan dilaksanakan atau tidak. mayoritas masyarakat setuju arak-arakan tetap jalan. setahu saya kepala lingkungan dari kampung saya tidak setuju akan pelaksanaan arak-arakan ini, namun beliau berniat memindahkan pelaksanaan acaranya ke lain hari demi fokus pelaksanaan maulidan di masjid pada hari-H nya. namun sayangnya tidak mendapat persetujuan dari banyak pihak, bahkan kepala lingkungan tersebut sekarang telah mengundurkan diri... sungguh miris. FYI (for your information) walikota kami juga adalaha orang asli dari kelurahan tempat saya tinggal namun nampaknya belum ada usaha serius dalam rangka menindak pelaksanaan acara ini (atau mungkin saya yang tidak tahu), entah mengapa, itu hanya beliau dan tuhan yang tahu. padahal jika beliau mau berbicara untuk sekedar bilang 'STOP' niscaya gak bakal ada lagi yang namanya arak-arakan sambil mabok ini.
FYI lagi, beberapa jam lalu sebelum saya menulis ini acara prajenya sedang berlangsung namun dengan konsep acara yang bernama rebak jangkeh yakni acara arak-arakan lagi setelah seminggu acara maulid di kampung saya. hasilnya, Rusuuuh meeen, banyak yang ikut arak-arakannya yg berantem ama polisi yang bertugas ngamanin acara. padahal mereka udah bagus bagus dijaga biar gak mengganggu lalu lintas jalan raya, tapi ya dasar orang mabok dan gak punya otak, masih aja polisinya diajak berantem. polisinya ampe nyemprotin gas air kencing, ooooh bukan gas air mata buat ngamanin orang-orang nii biar gak tambah rusuh. dan seketika banyak warga sipil tidak bersalah ikutan kena,. tapi intinya yang penting mereka gak bikin rusuh dan berantem ama polisi lagi. tau apa alasan mereka berantem ama polisi, karena mereka disuruh matiin sound system (mungkin dengan cara kasar atau nggak) ama brenti joget karena udah magrib dan dari loudspeaker masjid udah ada suara orang yg lantunin ayat suci Al Quran, itu lah yg bikin beberapa oknum gak terima dan mereka nyerang polisi.. coba pikir yang salah siapa ???

Saya sebagai salah satu warga kampung bukannya hanya bisa menyalahkan tanpa ide buat menjembatani hal tersebut. karena kita jangan hanya sekedar bisa menyalahkan namun juga harus bisa memberi solusi. demi menjaga nama baik kampung di saya dimata dunia sebenarnya harus ada revolusi besar besaran di kampung saya ini. caranya ? berikan saya 10 pemuda maka akan kuguncang dunia... ooooh bukan yaa,, maaf pak Soekarno saya lancang..hahahaha. simple aja sih, jika ada banyak pihak yang menyayangkan jika konsep arak-arakannya dihilangkan baiklah kita ambil jalan tengah, arak-arakannya tetap dilaksanakan namun maboknya dan joget jogetannya dumusnahkan, anak usia sekolah seperti SD atau SMP itu juga kalau perlu tidak boleh dilibatkan. agar lebih menarik acara arak-arakannya diperlombakan macam lomba mobil hias pas 17 agustusan, kalau perlu arak-arakannya bertema religius bahkan lebih menarik. dan tentunya harus diberi reward atau hadiah buat yang punya praje paling bagus. intinya saya muak ama mabok mabokan dan joget jogetan yang tidak penting itu dan hanya akan banyak menghasilkan cabe cabean dan terong terongan dimasa yang akan datang jika tetap mengetengahkan konsep praje mabok. dan tentunya agar nama kampung saya baik dimata dunia, maka mulailah revolusi ini.
Mudahan tulisan saya ini dibaca oleh pihak yang berwenang dan berkompeten dalam hal pelestarian budaya, kemananan dan keagamaan dan tentunya saya harap dibaca oleh pak Walikota agar ada tindakan jelasnya. karena kalau tidak ditindak secara tegas acara ini akan seperti ini terus. merusak moral masyarakat dengan acara perayaaan yang sudah meyimpang ini.
FYI lagi nama kampung atau lingkungan saya adalah Lingkungan Arong-Arong Timur, Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, Provinsi NTB, Negara Indonesia, Benua Asia, Planet Bumi, Galaksi Bima Sakti.
dan yang terakhir saya menulis ini atas kesadaran saya, dan tulisan ini tidak bertujuan menyerang orang atau kelompok manapun. Karena selain itu masih banyak warga kampung saya yang tidak terpengaruh untuk ikut acara arak-arakan tersebut. Dan semata mata saya menulis ini juga atas dasar prihatin dengan kondisi acara maulid di kampung saya. dan mohon maaf jika ada teman teman kampung saya yang tersinggung dengan tulisan ini, bisa langsung datang kerumah saya untuk protes.
2 komentar:
Kalo sudah d turunkan bencana d dasan agung sama Allah, baru dia pada sadar.
like it (y)